HUTAN HARUS MEMBAWA BERKAH BAGI MASYARAKAT

oleh -320 Dilihat

BANDAR LAMPUNG-Pemkab OKU Selatan provinsi Sumatera Selatan dan Pemkab Lampung Barat provinsi Lampung berkomitmen menjaga Bukit Barisan Selatan untuk mensejahterakan petani kopi. Kopi yang berkelanjutan di kawasan Bukit Barisan Selatan, Komitmen Bersama Untuk Mengatasi Deforestasi, Risiko Rantai Pasok dan Mendukung Mata  Pencarian Petani, acara diselenggarakan di Hotel Emersia Bandar Lampung, Kamis (12/04).

Selama ini, pengelolaan kawasan hutan baru sebatas pemanfaatan hutan sosial. Tetapi, konservasi dapat memanfaatkan kekayaan hutan secara langsung. Seperti pemanfaatan sumber genenetika. Untuk merumuskan pengelolaan dan konservasi kawasan hutan perlu sinergitas membangun kerjasama dengan para pihak terkait untuk memudahkan dan membantu pengelolaan kawasan hutan. Mengelola kawasan hutan perlu banyak dukungan.

Langkah ini merupakan solusi untuk pemanfaatan alam yang berkelanjutan dan memperhatikan kelestarian isi hutan. Dalam acara tersebut dihadiri dua pejabat utama kabupaten Lampung Barat Parosil Mabesu dan Bupati OKU Selatan Popo Ali. Selain dua Bupati tersebut juga dihadiri tamu yang berasal dari luar negeri Head of Corporate Responsibility and Sustaninability, Olam, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Dessy Demaniar Romas, pengusaha kopi dan perwakilan petani kopi.

Dalam acara bertemakan Meja Bundar III, Kopi Berkelanjutan di Bukit Barisan Selatan. Bupati Lampung Barat, Parosil Mabesu mengatakan, dalam hal ini kita harus memanusiakan manusia bagaimana caranya Hutan Lindung Bukit Barisan Selatan tetap lestari, petani yang ada disekitar hutan tersebut dapat hidup sejahtera atas keberadaan hutan disekitarnya yang dapat menopang kehidupan masyarakat disekitarnya, ujarnya.

Untuk itu kita perlu berkomitmen dalam hal pelestarian hutan lindung dan kesejahtraan rakyat yang mayoritas petani kopi. Bicara soal Taman Nasional Bukit Barisan di Lampung Barat  sangatlah panjang, begitu juga dengan Kopi Lampung Barat sudah mulai mendunia,  kita jalin kerjasama yang saling menguntungkan, dengan begitu petani kopi sejahtera pemerintah daerah memiliki catatan bagus, katanya.

Baca Juga :   Ingin Menangi Pileg 2019, Ada Empat Tahapan yang Harus di Lalui Ujar Herman Deru

Sementara itu Bupati OKU Selatan Popo Ali mengatakan, di Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Kopi sama seperti kabupaten Lampung Barat sangatlah banyak, bagi kami kopi adalah budaya, ditempat kami kopi adalah bagian dari penjiwaan. Kalau orang tidak punya kebun kopi, sepertinya bukan orang OKU Selatan walaupun dia telah menjadi pengusaha, jelas Popo Ali.

Kalau pengatin baru di OKU Selatan cari lahan di atas perbukitan tidak akan turun dari perbukitan itu sebelum kopi berbuah, karena hal ini terus terjadi dan sudah masuk dalam budaya. Dapat dikatakan kedepan bukan tidak mungkin akan merambah kehutan lindung yang ada di OKU Selatan dan Lampung Barat kawasan hutan sangatlah luas. Dua wilayah ini adalah prizon yang belum memiliki tapal batas yang jelas diwilayah Taman Bukit Barisan Selatan.

Kita tidak perlu tegang tentang masalah perbatasan ini masih sama wilayah NKRI, tetapi memang perlu tegas. Diharapkan dengan adanya hal seperti ini pemerintah pusat segera menyelesaikan tapal batas yang ada menjadi permasalahan tersebut. Indonesia akan menjadi eksportir kopi terbesar kedepanya, hanya saja lingkungan dapat diartikan akann rusak apabila tidak ada perhatian mulai saat ini. Tanggung jawab kami menjaga lingkungan, membina masyarakat menjadi makmur dan sejahtera melalui perkebunan kopi yang telah mendunia. Tutupnya (yudi)