BPS : Data dan Informasi Yang Akurat, Membantu Perkembangan dan Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil

oleh -161 Dilihat
Kepala BPS memberi arahan kpd petugas lapangan

BATURAJA OKU-Dalam rangka pengambilan kebijakan dan pengembangan sektor industri pengolahan khususnya Industri Mikro dan Kecil (IMK) membutuhkan data dan informasi yang akurat. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) OKU,  Ir. Budiriyanto, MAP, memberikan arahan pada kegaiatan briefing petugas lapangan Survei IMK 2019 Triwulanan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat BPS OKU yang didampingi penanggungjawab kegiatan Awaluddin Saputra, SST, Selasa (19/03).

Budiriyanto menjelaskan, BPS akan menyelenggarakan Survei IMK 2019 Triwulanan. Survei IMK ini diharapkan dapat menyediakan dan memberikan gambaran profil dan data IMK secara menyeluruh yang meliputi sebaran IMK, bahan baku, tenaga kerja, dan sebagainya. Berdasarkan peran Industri Mikro dan Kecil (IMK) yang cukup penting terhadap perekonomian nasional, dibutuhkan data dan informasi yang akurat terkait dengan perkembangan serta pertumbuhan IMK  sebagai indikator dan bahan pengambil kebijakan di sektor industri.

Kepala BPS pimpin rakor petugas lapangan

BPS berusaha memenuhi kebutuhan data dan informasi tersebut dengan melakukan survei IMK Triwulanan yang dilaksanakan setiap triwulan dan sudah berlangsung sejak tahun 2011. Arah pembangunan ekonomi Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas lapangan kerja, mengatasi ketimpangan ekonomi, dan kesenjangan sosial. Pemerintah terus berupaya mempersiapkan secara khusus kondisi perekonomian domestik yang lebih tangguh dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi era globalisasi.

Salah satu langkah pemerintah adalah menjadikan sektor industri menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi nasional. Hal ini didasari atas kemampuan sektor ini dalam memberikan kontribusi yang besar baik nilai tambah, penciptaan lapangan kerja, dan devisa serta mampu membentuk daya saing nasional melalui produk-produk yang dihasilkan sektor ini, ujarnya.

BPS mengklarifikasikan industri pengolahan dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang sebagai industri Mikro dan Kecil (IMK). Usaha IMK secara umum memiliki karakteristik antara lain memanfaatkan sumber daya alam lokal yang melimpah dan masih berkaitan dengan sektor primer (Pertanian). Keterbatasan modal usaha serta penerapan teknologi yang bersifat tradisional adalah karakteristik lain IMK.

Baca Juga :   Kepala Adat Wilayah Kota Bontang Bersilaturahmi ke Istana Adat Kesultanan Palembang
Kepala BPS pimpin Rakor petugas lapangan

Sebagian besar barang-barang yang diproduksi IMK  merupakan barang konsumsi dan hanya berorientasi memenuhi kebutuhan pasar lokal. Karakteristik IMK teri menyebabkan serapan tenaga kerja berpendidikan rendah masih cukup besar. Disamping itu rendahnya ketergantungan terhadap impor memberikan daya tahan yang lebih kuat saat krisis ekonomi terjadi.

Survei IMK Triwulanan dimaksudkan sebagai sumber data pertumbuhan produksi IMK Triwulanan yang dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan usaha kecil dan mikro secara lebih dini karena sifatnya yang dirancang secara periodik yaitu triwulanan. Periode survei IMK  yaitu triwulanan I dilaksanakan pada periode Januari-Maret, triwulan II periode April-Juni, triwulan III periode Juli-September, dan triwulan IV periode Oktober- Desember.

Pencacah survei IMK 2019 Triwulanan dilakukan melalui pendekatan rumah tangga dan bangunan. Sasaran pencacahan survei IMK 2019 Triwulanan adalah usaha/perusahaan berskala mikro dan kecil yang mempunyai tenaga kerja 01 sampai dengan 19 orang, pungkasnya (yudi)