
BATURAJA OKU-Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akan mengikuti perlombaan Kota Sehat Tahun 2019, untuk itu mulai hari ini Pemkab OKU mensosialisaskan Penghargaan Kabupaten Kota Sehat Tahun 2019 yang dikenal dengan Swastisaba. Salah satu langkahnya dengan mengadakan Sosialisasi Penyelenggaraan Kota Sehat Kabupaten OKU. Kegiatan dibuka Bupati OKU H. Kuryana Azis didampingi Wabup Johan Anuar dan Sekda Dr. H. Achmad Tarmizi bertempat di Gedung Abdi Praja Pemkab OKU, Senin (18/02).
Dalam sambutannya, Bupati OKU mengatakan Swastisaba atau Kota Sehat merupakan penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten, Kota Sehat yang terbagi dalam tingkatan Padapa (Pemantapan), Wiwerda (Pembinaan) dan Wistara (Pengembangan).
Kota Sehat merupakan kondisi kota bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya beberapa tatanan yang terintegrasi dan disepakati masyarakat serta pemerintah daerah, ujarnya.

Penghargaan Swastisaba pada tingkatan pertama memang belum kita raih, namun Insya Allah tahun 2019 ini Pemkab OKU akan berusaha mendapatkan penghargaan tersebut. Penghargaan Kota Sehat nantinya yang kali pertama diikuti Pemkab OKU merupakan pengaruh dari pelaksanaan pola perilaku hidup sehat dan bersih yang selalu mengalami peningkatan di masyarakat OKU terkhusus Kabupaten OKU sudah mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya Piala Adipura.
Lebih lanjut Kuryana Azis mengatakan, ada 9 (Sembilan) tatanan yang menjadi penilaian kota sehat, yakni ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kehidupan sosial yang sehat, kawasan pertambangan sehat dan kawasan hutan sehat, jelasnya.

Pemkab OKU mempunyai tekat dan komitmen untuk mewujudkan tatanan dari kota sehat dan agar menjadi perilaku dan budaya warga kota, karena penilaian kota sehat itu fokus pada adanya proses dan upaya perbaikan kesehatan melalui partisipasi masyarakat yang terorganisir pada forum Kota Sehat. Karena itu Bupati OKU berharap para peserta sosialisasi harus aktif, melakukan komunikasi dan berdiskusi yang bisa kita implementasikan dalam persiapan kita nantinya.
Dalam sosialasisasi Kota Sehat, sebagai yang disampaikan narasumber dari Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Fery Fahrizal memberikan materi kepada Staf Ahli, Para Asisten, Kepala OPD, Kabag, Kabid, BUMN, BUMD, Camat, Lurah/Kades dan undangan terkait lainnya. Fery Fahrizal memberikan arahan, dan trik serta tips-tips kepada stakeholder terkait yang hadir untuk persiapan penilaian Swastisaba bagi Kabupaten OKU yang baru pertama kali mengikuti lomba Kota Sehat.

Usai pelaksanaan sosialisasi, Kabid Kesehatan Masyarakat menjelaskan kepada media tentang “Kabupaten/Kota Sehat menurut Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 Tentang Penyelenggaran Kabupaten/Kota Sehat”, adalah suatu kondisi Kabupaten/Kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka pemerintah daerah Kabupaten/Kota perlu menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat, yang mana bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat perlu dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat melalui peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah dan pemerintah daerah secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.

Penyelenggaraan Kabupaten Sehat dinilai oleh tim pusat dua tahun sekali dan kepada Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat akan diberikan penghargaan dinamakan Swasti Saba dan diserahkan pada bulan Nopember bertepatan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN). Penghargaan tadi ada tiga macam yaitu Pedapa untuk klasifikasi Pemantapan, Wiwerda untuk klasifikasi Pembinaan dan Wistara untuk klasifikasi Pengembangan.
Untuk mendukung penyelenggaraan kabupaten sehat perlu dibentuk forum di tingkat kecamatan yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan kabupaten sehat, termasuk di desa-desa dibentuk lembaga serupa. Disampaikan bahwa sejak untuk Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan baru Kota Palembang telah mendapatkan penghargaan Pedapa sebanyak dua kali sedangkan yang baru pertama mendapatkan Pedapa yakni Kabupaten Ogan Ilir, Musi Rawas, Musi Banyuasin, OKI dan Kota Lubuk Linggau.
Respon peserta terutama para undangan yang hadir sangat positif dan mereka sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan Kabupaten Sehat di Kabupaten OKU. Untuk suskesnya memperjuangkan perlombaan tersebut Sekda OKU Dr. H. Achmad Tarmizi meminta kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perkim, Dinas Lingkungan Hidup, PDAM, dan instansi terkait agar mempersiapkan diri agar Pemkab OKU berhasil memperoleh penghargaan sebagai Kabupaten Kota Sehat tahun 2019. Pungkasnya (Adv/yudi)