SBY Komentari Isu Penggantian Sistem Pemilu, Termasuk Ketua DPC Demokrat OKU

oleh -133 Dilihat
Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

BATURAJA,Samudra.News-Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah lama tidak bicara soal politik. Dari hari ke hari, kini SBY lebih menggeluti dunia seni dan olahraga. Sebagai warga negara tentulah SBY tidak kehilangan hak asasi SBY untuk peduli dan menyampaikan pendapat.

SBY mulai tertarik dengan isu penggantian sistem Pemilu, dari sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup. Informasinya, Mahkamah Konstitusi (MK) akan segera memutus mana yang hendak dipilih dan kemudian dijalankan di negeri ini. Sebelum yang lain, dari sini SBY sudah memiliki satu catatan.

Menurut SBY bagaimanapun rakyat perlu diajak bicara. Kita harus membuka diri dan mau mendengar pandangan pihak lain, utamanya rakyat. Sama halnya dengan hukum politik “yang kuat dan besar mesti menang, yang lemah dan kecil ya harus kalah”, tentu juga bukan pilihan kita.

Rakyat memang sangat perlu diberikan penjelasan yang gamblang tentang rencana penggantian sistem pemilu itu. Apanya yang berbeda antara sistem terbuka dengan sistem tertutup. Mereka harus tahu bahwa kalau yang digunakan adalah sistem proporsional tertutup, mereka harus memilih parpol yang diinginkan.

Apakah saat ini, ketika proses pemilu telah berlangsung, ada sebuah kegentingan di negara kita, seperti situasi krisis tahun 1998 dulu misalnya, sehingga sistem pemilu mesti diganti di tengah jalan. Mengubah sebuah sistem tentu amat dimungkinkan. Namun, di masa “tenang”, bagus jika dilakukan perembugan bersama, ketimbang mengambil jalan pintas melakukan judical review ke MK.

Sangat mungkin sistem pemilu Indonesia bisa kita sempurnakan, karena saya juga melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik. Namun, janganlah upaya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka-tertutup semata.

Ketua DPC Demokrat OKU H. Gepin Alindra Utama, BA (Hons) mengatakan, sistem Pemilihan Umum yang disinyalir akan diganti menjadi Sistem Proporsional Tertutup membuat beberapa pihak turut angkat bicara.

Baca Juga :   Manfaatkan Dunia Digital Dengan Hal Yang Positif dan Pandai Bermedia Sosial

Kalaupun mau diganti harus punya alasan dan urgensi kuat untuk menggantinya kemudian keuntungan yang didapat dari sistem tertutup ini apa?. Kita berkaca pada Sistem Pemilu Tertutup yang di sempat diterapkan di Indonesia, itu bahkan rakyat tidak mendapatkan hak demokrasi nya, ujar H. Gepin Alindra Utama, BA (Hons).

“Pak SBY kan juga bilang, kalau Rakyat perlu di ajak bicara, ya kita kan Negara Demokrasi, jadi dalam pelaksanaannya kita juga harus menjunjung tinggi sistem yang demokratis itu sendiri,” pungkasnya (**).