BPS OKU Melakukan Pendataan Luas Lahan Panen Padi

oleh -188 Dilihat
Kepala BPS didepan kantor Camat Ulu Ogan

BATURAJA OKU-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKU,  Ir. Budiriyanto, MAP, usai melakukan pengawasan lapangan di desa Pedataran dan  Belandang, Kecamatan Ulu Ogan, OKU bersama petugas lapangan lainnya. Pendataan Statistik Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) adalah suatu metode baru yang dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan BPS dalam rangka memperbaiki metode pengumpulan data luas panen yang didasarkan pada hasil pandangan mata petugas pengumpul data, Selasa (30/10).

Menurut Budiriyanto keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan perencanaan yang baik. Untuk menyusun perencanaan yang baik diperlukan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar penetapan target dan tujuan yang ingin dicapai. Kesalahan data dan informasi baik yang menyangkut keakuratan dan ketepatan waktu yang digunakan sebagai input mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan berguna atau bahkan merugikan apabila perencanaan tersebut diimplementasikan, ujarnya.

Kepala BPS OKU Ir Budiriyanto MAP

Metode ini dilakukan dengan cara yang lebih objektif dan modern dengan melibatkan perangkat teknologi didalamnya. Sehingga data pertanian yang dikumpulkan khususnya komiditi padi menjadi akurat dan tepat waktu. KSA didefinisikan sebagai teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit enumerasi. Sistem ini berbasis teknologi sistem informasi geografi (SIG), pengideraan jauh, teknologi informasi, dan statistika yang saat ini sedang diimplementasikan di Indonesia untuk perolehan data dan informasi pertanian tanaman pangan.

Pendekatan KSA diharapkan mampu menjawab penyediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung perencanaan Program Ketahanan Pangan Nasional. Pelaksanaan kegiatan KSA ini dapat terwujud sebagai hasil kerjasama antara Badan Pusat Statistik, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Unit statistik (statistical unit) yang menjadi sasaran kegiatan sampai ke level Kecamatan, sedangkan obyek komoditas pertanian tanaman pangannya adalah padi. Namun demikian masih memungkinkan untuk pengembangan ke depan diperluas untuk komoditas tanaman pangan yang lainnya.

Baca Juga :   Legenda NBA, Kobe Bryant Meninggal Dunia Dalam Kecelakaan Helikopter
Tim dari BPS OKU sedang melakukan tugas

Pendataan statistik tanaman pangan terintegrasi dengan metode kerangka sampel area (KSA) yang dilaksanakan di Provinsi Sumatra Selatan dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota. Untuk OKU sendiri, dilakukan di 13 Kecamatan. Jumlah segmen yang akan diamati di 13 Kecamatan tersebut berjumlah 38 segmen yang berupa lahan sawah, dimana masing-masing segmen berluas 9 hektar. Masing-masing segmen terdiri dari 9 sub segmen, dimana masing-masing subsegmen berluaskan 1 hektar.

Jumlah petugas Pendataan Statistik Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) di Kabupaten Ogan Komering Ulu berjumlah 11 orang, yang terdiri dari 8 orang pencacah dan 3 orang pengawas. Pencacah akan mengamati fase pertumbuhan padi setiap sub segmen. Fase pertumbuhan padi terdiri dari vegetatif awal, vegetatif akhir, generatif, panen, persiapan lahan, puso, lahan sawah ditanami bukan padi, dan bukan sawah.

Petugas dibekali aplikasi berbasis andorid, yaitu aplikasi KSA untuk menentukan fase tumbuh dan akan mengambil gambar dengan aplikasi tersebut dan langsung di upload di server KSA, sehingga penentuan fase tumbuh tanaman padi oleh petugas dibuktikan juga dengan gambar visual. Pungkasnya (yudi)