Gua Harimau OKU Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya

oleh -226 Dilihat
Bupati menerima cindera mata dari Ka BPCB Jambi

BATURAJA OKU-Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi resmi menggelar pameran Cagar Budaya dengan tema “Jejak Silam Sarat Makna”. Pameran tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati OKU H Kuryana Azis dan dihadiri langsung Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Iskandar Mulia Siregar, Kadisparbud OKU Paisol Ibrahim, Kabag Sumda Polres OKU Kompol Robinson, Kadin Kominfo Yanius Zalvarino, Kabag Humas Riduan, Kabid Disdik dan undangan lainnya. Bertempat di Gedung SKB Baturaja OKU, Rabu, (05/12)

Dalam sambutannya, Kepala BPCB Jambi Iskandar Mulia Siregar mengatakan, pameran cagar budaya berlangsung dari tanggal 05-11 Desember 2018, dan tujuannya untuk memberikan edukasi bagi warga Ogan Komering Ulu (OKU) tentang nilai dan kelestarian cagar budaya, terutama bagi pelajar mulai dari SD sampai SLTA di Kabupaten OKU. Untuk diketahui, BPCB Jambi menaungi empat Provinsi (Jambi, Bengkulu, Babel, dan Sumsel). Selain pameran benda-benda yang berkaitan dengan cagar budaya dan replikanya.

Bupati membuka resmi pameran cagar budaya

Ditambahkannya, pameran tersebut untuk memberikan informasi dan edukasi tentang pentingnya melestarikan cagar budaya di Indonesia. Selain itu juga menampilkan informasi tentang pelestarian cagar budaya di wilayah OKU terutama situs “Gua Harimau” yang sudah mendunia. Dikatakannya, lewat pameran generasi muda di OKU nantinya akan lebih mengenal tentang cagar budaya yang sangat penting untuk dilestarian dan lebih mengetahui potensi cagar budaya yang ada di OKU.

Pameran yang diselenggarakan di Baturaja adalah pameran tunggal yang setiap tahunnya kami selenggarakan secara bergilir di seluruh wilayah kerja BPCB Jambi. Tahun ini dselenggarakan untuk pertama kalinya di Kabupaten OKU. Seperti kita ketahui bahwa wilayah OKU memiliki potensi cagar budaya, mulai dari peninggalan masa prasejarah hingga masa klasik, Islam dan Kolonial, terlebih dengan situs “Gua Harimau” yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Bupati OKU dan semoga dapat ditingkatkan untuk menjadi Cagar Budaya Nasional.

Baca Juga :   Kapolda & Sekda Pemkot Palembang Letakan Batu Pertama Pembangunan Mapolsek
Bupati menunjuk kerangka manusia purba

Dilanjutkannya, pameran cagar budaya merupakan program BPCB Jambi sebagi salah satu bentuk internalisasi cagar budaya kepada masyarakat dan diharapkan mempunyai manfaat yang besar dalam menumbuhkan nilai-nilai budaya bangsa. Sebagaimana pepatah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan budayanya”. Kemudian kita balik menjadi “Bangsa yang menghargai sejarah dan budayanyalah yang akan menjadi bangsa yang besar”, oleh karena itu maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga dan melestarikan cagar budaya yang kita muliki, agar tidak kehilangan jati diri, ujarnya.

Pameran ini diharapkan sebagai gerbang untuk belajar, bukan titik akhir dari pembelajaran. Pengunjung pameran diharapkan akan lebih termotivasi dan terprovokasi untuk menggali informasi yang lebih dalam tentang cagar budaya setelah mengunjungi pameran ini. Besar harapan kami bahwa ke depan kita dapat meningkatkan kerjasama dibidang kebudayaan, khususnya bidang pelestarian cagar budaya. Semoga pameran ini bermanfaat dan dapat memotivasi masyarakat khususnya pelajar dan generasi muda untuk lebih mencintai warisan budaya bangsa.

Poto usai meninjau pameran cagar budaya

Di tempat yang sama, Bupati OKU H Kuryana Azis dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten OKU memiliki potensi cagar budaya yang tak ternilai harganya, cagar budaya “Gua Harimau” nantinya menjadi milik nasional. Mengapa OKU ditetapkan sebagai cagar budaya, karena disekitar Gua Harimau terdapat Gua Putri, dan banyak lagi gua-gua disekitarnya yang menjadi sebuah aset nasional yang tak ternilai harganya. Karenanya melalui pamaran pengunjung yang datang mendapatkan informasi yang lengkap serta melihat apa saja yang dapat disebut sebagai cagar budaya, sehingga kedepan potensi cagar budaya di OKU dapat dilestarikan.

Gua Putri yang lebih dahulu dikenal masyarakat sebagai objek wisata andalan OKU, tetapi dengan adanya penemuan yang penomenal dari arkeolog ternama Prof Dr Truman Simanjuntak. Sekitar tahun 2012 mulailah diekspolasi Gua Harimau, dan ternyata disitu ditemukan fosil manusia purba berumur sekitar 3 ribu sampai 4 ribu tahun yang lalu. Sebagai Bupati, ia sudah dua kali berkunjung ke Gua Harimau. Bahkan Bupati OKU pernah diundang oleh Pemerintah Jerman untuk memamerkan keberadaan “Gua Harimau” yang tidak ternilai harganya itu. Pungkasnya (yudi)