MUARADUA OKUS-Untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki di sepanjang trotoar kota Muaradua dan menjaga keindahan Taman Kota dari pedagang kaki lima (PKL) Satuan Pamon Praja bersama Dishub OKU Selatan melakukan penertiban kepada pedagang kaki lima. Penertiban gabungan terhadap pedagan kaki lima (PKL) ini melibatkan Pol PP, TNI Kodim 0403/OKU, Polsek Muaradua, dan Dishub OKU Selatan, Rabu (24/10).
Kasat Pol PP, Zainal Bahri Singadilaga mengatakan, kami segenap Kesatuan Polisi Pamong Praja menjalankan dan menegakkan Perda OKU Selatan, dibantu Dishub, TNI, Kepolisian dan pihak Kecamatan, telah berkordinasi untuk melakukan penertiban para pedagan kaki lima (PKL) yang ada di sepanjang jalan protokol Kota Muaradua serta kawasan Taman Kotanya.
Hal ini sudah menjadi kewajiban kami untuk menjalankan dan menegakkan Perda, untuk itu penertibkan atau membongkar peralatan pedagan kaki lima (PKL) yang ada di wilayah Taman Kota maupun yang ada disepanjang jalan protokol kota. Dengan dilaksanakannya penertiban ini, diharapkan kota Muaradua akan menjadi “Rapi, Indah dan Nyaman”, ujar Kasat Pol PP.
Ditambahkannya, kami sudah memberikan himbauan dan teguran serta peringatan kepada semua pedagang kaki lima (PKL) sejak jauh-jauh hari, namun tidak di indahkan dan dipatuhi. Sehingga kami melakukan tindakan tegas dan melakukan pembongkaran lapak pedagang barang dagangan mareka. Kami langsung amankan dan kami antar kerumah pedagang tersebut jika masih berjualan, maka kami akan tindak tegas dengan menyita barang dagangannya.
Kapolsek Kota Muaradua AKP Mulyadi saat diminta konfirmasinya mengatakan, pihaknya dari kepolisian siap membantu pelaksaan penertiban para pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan oleh Pol PP, tupoksi dari pihak kepolisian hanya untuk menjaga keamanan dan memantau penertiban (PKL) saja, sehingga dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari hal-kal yang tidak kita inginkan, tutur Kapolsek Muaradua OKU Selatan.
Ditempat yang sama, warga setempat yang bernama Indah mengatakan, kami selaku masyarakat mendukung penertiban yang dilakukan oleh Polisi Pamong Praja, agar supaya Taman Kota ini indah dan kami sebagai penjalan kaki tidak terhalangi oleh adanya lapak pedagang kaki lima (PKL) yang ada di sini, ujarnya
Salah seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Ia berjualan ini untuk menghidupi anak-anak kami pak. Kami terpaksa harus berjualan disini karena kami tidak ada pilihan tempat untuk berjualan lainnya, ujarnya.
Pemilik dagangan pun pasrah dengan lapak mereka dibongkar dan seluruh barang dagangannya dibongkar dan dibersihkan oleh satuan polisi pamong praja (Pol PP) OKU Selatan dikawasan Taman Kota dan sepanjang jalan protokol Kota Muaradua. Pungkasnya (hen/yk)
