PALEMBANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan melunasi utang dana bagi hasil pajak kendaraan senilai Rp1,2 triliun kepada 17 Kabupaten/Kota telah yang telah tertunda sejak 2017 dan 2018, Senin (7/10/2019).
Pelunasan itu dilakukan sesuai target Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya bahwa akan menyelesaikan semua utang/kurang salur pajak kendaraan ke Kabupaten/Kota pada tahun ini.
Dengan rincian utang 2017 sebesar Rp746.721.775.374,39 dan utang di 2018 sebesar Rp381.846.377.450,71 yang semuanya telah lunas dengan total Rp1.146.568.152.825,10.
Gubernur Sumsel Herman Deru menegaskan, pada alokasi APBD Provinsi Sumsel 2019, HD-MY fokus dalam merealisasikan program kerja dan janji kampanye yang didasari visi misi dalam mewujudkan “Sumsel Maju Untuk Semua”.
Dari segi penganggaran kita dituntut efisiensi, utamanya untuk menyelesaikan utang pada Kabupaten/Kota. Tahun ini kita sudah membayar utang/kurang salur pajak kendaraan provinsi ke Kabupaten/Kota dengan total Rp1,2 triliun, kata Gubernur Sumsel Herman Deru.
Masih menurut HD, selain membayar utang bagi hasil pajak kendaraan ke daerah, pihaknya juga telah berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan sarana infrastruktur jalan dan jembatan yang sebelumnya sempat tidak mendapatkan perhatian.
Melalui program pembangunan, perbaikan dan peningkatan kualitas jalan provinsi lanjut HD, setidaknya 73 ruas jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi dengan sepanjang 1.513,653 kilometer berikut 499 jembatan yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota yang penganggarannya telah dialokasikan melalui belanja modal pada APBD 2019 sebesar Rp1,82 triliun, di mana sebagian besar difokuskan untuk pembangunan infrastruktur jalan.
Per September 2019, kondisi ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Provinsi sudah diperbaiki mendekati 72,71 persen tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel dan kita target pada 2020 nanti semuanya selesai, ujarnya.
Dikatakannya, Pemprov Sumsel juga berupaya mengembalikan Sumsel sebagai lumbung pangan dimulai dengan pembangunan dan perbaikan sarana infrastruktur irigasi teknis dan irigasi rawa.
Upaya ini juga ditopang dengan adanya program perluasan lahan pertanian melalui program Selamatkan Rawa Kesejahterakan Petani (#Serasi) 200 ribu hektar 2019 dari Kementerian Pertanian RI.
Sumsel sebelumnya telah menjadi lumbung pangan nasional. Nah kita saat ini tengah fokus untuk itu. Dengan dukungan semua pijak kita yakin Sumsel Lumbung Pangan Nasional di tahun 2021 akan terwujud, pungkasnya. (heru).