PALEMBANG,Samudra.News-Muhammad Rafindo pria asal Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjadi Komandan Pasukan 17 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Bertempat di Griya Agung Palembang, Selasa (17/8/2021).
Findo begitu ia disapa keluarganya anak pertama dari pasangan Anggota TNI-AD Pelda. Ismuni dan Wijayanti, SE, MM. Findo merupakan satu-satunya peserta Paskibraka yang berasal dari SMA Negeri I Baturaja-OKU atau biasa juga disebut Bumi Sebimbing Sekundang.
Dari pantauan media, upacara pengibaran bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 berlangsung sukses di Griya Agung Palembang. Digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
Tim Paskibraka yang bertugas hari ini mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada Selasa, 17 Agustus 2021, telah ditentukan dengan diberi nama “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”.
Muhammad Findo adalah pria kelahiran Baturaja, 24 Januari 2005 merupakan Pelajar SMA Negeri I Baturaja OKU saat ini ia duduk di Kelas II ( Dua ). Saat ditanyakan sebelumnya Findo bercita-cita menjadi Anggota POLRI walaupun profesi Ayahnya sebagai seorang Anggota TNI-AD.
Paskibraka Tahun 2021 yang anggotanya berasal dari perwakilan masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan sebelumnya telah dikukuhkan oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru pada Jum’at, 13 Agustus 2021, di Halaman Griya Agung Palembang.
Sebanyak 50 pemuda pemudi telah mengucapkan Ikrar Putra Putri Indonesia dan siap untuk menjalankan tugasnya. Mareka terdiri dari 25 Laki-laki dan 25 Perempuan dan sukses melaksanakan tugas dengan baik hari ini, Selasa (17/8/2021).
Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan, upacara peringatan HUT RI ke-76 di Sumsel hari ini digelar dalam situasi pandemi Covid-19. Namun pelaksanaannya tetap dilaksanakan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan, ujarnya.
Sedangkan untuk rangkaian kegiatan hiburan masyarakat seperti perlombaan menyemarakkan HUT RI, Herman Deru mengatakan, hal itu tergantung pada kebijakan Kepala Daerah masing-masing Kabupaten/Kota di Sumsel.
Pelaksanaannya menyesuaikan aturan level PPKM masing-masing daerah. Artinya sesuai dengan regulasi Kabupaten/Kota masing-masing. Jika level PPKM-nya tinggi, tentu disarankan tidak diadakan.
Usai upacara, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan, di kali kedua perayaan hari kemerdekaan di tengah pandemi Covid-19, harapan terbesar yakni terbebas dari pandemi Covid-19 dan ekonomi kembali bangkit, ujarnya.
Tentu kita tetap harus semangat dan berdoa segera lepas dari pandemi Covid-19. Tentu ini bagian dari sejarah dan ujian negara, tapi dengan semangat semoga kita segera lepas dari pandemi Covid-19, pungkasnya (win/yudi).
