Gubernur Sumsel Kagumi Festival Danau Ranau Dengan Segala Kearifan Lokalnya

oleh -304 Dilihat
Gubernur Sumsel bersama Istri di Danau Ranau

RANAU OKUS-Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru membuka Festival Danau Ranau ke XXII yang digelar di Banding Agung Ranau, Kabupaten OKU Selatan, Sumsel dari 03-07 Juli 2019. Gubernur Sumsel secara resmi membuka acara tersebut dengan memukul Gong tanda dimulainya acara tersebut, Rabu (03/07).

Gubernur Sumsel menyatakan, Festival Danau Ranau ini merupakan gagasan yang cemerlang untuk mengenalkan Budaya Ranau ke tingkat Nasional bahkan Mancanegara. Dikatakan Herman Deru, kreatifitas untuk membuat acara ini menjadi perhatian nasional dan budaya sangat penting, sehingga bisa mengangkat pariwisata daerah yang imbasnya menumbuhkan perekonomian daerah.

Gubernur diarak dg pakaian adat khas Ranau

Pesona Budaya Ranau memiliki kearifan lokal yang luar biasa, tidak hanya memperlihatkan adat istiadat yang kokoh dimiliki OKU Selatan, khususnya Adat Ranau juga pesona keseniannya, tari dan baju adatnya, tapi sisi lain ada pendidikan tentang kehidupan yang tak perna lekang oleh waktu, ujarnya.

Kebudayaan masyarakat Ranau khususnya yang menjadi suku asli penduduk di Bumi Serasan Seandanan ini memiliki jiwa menjaga dan mencintai kelestarian alam dan budaya. Menurut dia, ada budaya masyarakat Ranau ini harus jadi perhatian dan dilindungi segenap elemen masyarakat Sumsel bahkan Indonesia.

Ini lah kekayaan bangsa kita, selalu menjaga persatuan dan kesatuan di bawah NKRI wajib kita jaga bersama. Dalam rangka menunjang pariwisata OKU Selatan, khususnya wisata Danau Ranau, Pemprov Sumsel bersama Pemkab OKU Selatan terus mengupayakan revitalisasi lapangan terbang Banding Agung agar kembali dapat difungsikan sebagaimana biasanya. Revitalisasi ini bertujuan agar wisata Danau Ranau lebih dikenal lagi baik Nasional maupun Internasional.

Pemukulan Gong tanda dibukanya FDR

Ditambahkan Herman Deru, Festival Danau Ranau ini dapat membangun kesadaran masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga potensi yang sudah ada dan melestarikan budaya sejak dini sehingga manfaat nyata dari keberadaan sebuah destinasi wisata dapat dirasakan oleh semua pihak, khususnya masyarakat disekitar Danau Ranau.Tak lupa Herman Deru mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia FDR ke-XXII Tahun 2019 atas segala usaha dan upaya yang telah dilakukan sehingga berlangsung lancar, aman dan sukses.

Baca Juga :   Bupati OKU Tandatangani MoU Diberbagai Sektor Dengan IPB

Ditempat yang sama, Bupati OKU Selatan dalam laporannya mengucapkan selamat datang kepada rombongan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Gubernur Sumsel Herman Deru dan tamu undangan dari berbagai kabupaten se-Sumsel dan di luar Sumsel. Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan support dari Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam mensukseskan FDR XII Tahun 2019.

Gubernur Sumsel, Bupati, Wabup OKU Selatan

Festival Danau Ranau (FDR) merupakan event yang diselenggarakan secara terus menerus di OKU Selatan, tujuannya jelas untuk membangkitkan sektor kepariwisataan di OKU Selatan. Tujuan lainnya, selain menampilkan potensi wisata alam yang indah, juga untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Kabupaten OKU Selatan serta mengangkat keragaman budaya yang ada di OKU Selatan.

Popo Ali mengharapkan agar para pengusaha baik dari dalam dan luar Provinsi Sumatera Selatan dapat melihat peluang usaha dan kemudian berinvestasi untuk mengangkat citra dan perekonomian di sekitar kawasan Danau Ranau. Karena Danau Ranau merupakan danau terbesar ke dua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera Utara, ujarnya.

Festival Danau Ranau juga disaksikan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  RI yang diwakili oleh Direktur Kepercayaan Tuhan YME dan Tradisi,  Christiyanti Aritani, Menteri Pariwisata RI yang diwakili oleh Kasubbid Promosi Area II B, Eksan, Ketua TP PKK Sumsel Febi Herman Deru, Bupati OKU Selatan, Popo Ali beserta Wabup, Sholehien Abuasir, perwakilan Bupati/Walikota se-Sumsel, Tokoh Adat Ranau dan undangan lainnya, pungkasnya (yudi).