Danau Kajang Desa Mandala, Akan Menjadi Destinasi Wisata Andalan OKU

oleh -226 Dilihat
Lamazi, Kades dan pemuda Desa Mandala

BATURAJA OKU-Untuk meningkatkan pendapatan asli desa dan kesejahteraan masyarakat Desa Mandala dan sekitarnya. Tokoh Masyarakat asal Desa Mandala yang sudah malang melintang bertugas di enam Provinsi diantarnya Jawa Barat, Kepri dll, Kombes Pol Drs. Lamazi AS bersama Kades, BPD, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Mahasiswa KKN dari OKU Timur melaksanakan pembersihan rerumputan yang ada di Danau Kajang Desa Mandala, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU, Sabtu (27/07).

Beliau menyampaikan pendapatnya bagaimana cara meningkatkan penghasilan dan potensi berbagai desa yang ada di OKU, salah satunya dengan meningkatkan potensi yang ada di wilayah tempat masyarakat tersebut bermukim. Alhamdulillah, di Desa Mandala ini terdapat Danau Kajang yang luasnya sekitar 3 hektar dan menjadi aset desa, dimana di tengah-tengah danau tersebut terdapat sebuah daratan atau pulau.

Danau Kajang desa Mandala Peninjauan

Untuk memaksimalkan potensi yang terpendam tersebut, Lamazi mengajak Kades, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna dan sebagainya untuk mengelola Danau Kajang yang terletak di pinggir jalan raya Baturaja-Ogan Ilir Desa, tepatnya di Desa Mandala Peninjaunan-OKU. Nantinya kita rencanakan sekaligus menjadikan Danau tersebut sebagai destinasi andalan baru di Kabupaten OKU, bisa jadi nantinya pemerintah desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola potensi pariwisata di Danau Kajang dimaksud, ujarnya.

Lagi pula lokasinya mudah dijangkau, hanya berjarak sekitar beberapa kilometer dari desa, kalau dari Kota Baturaja jaraknya sekitar satu jam perjalanan. Lamazi optimistis, jika nantinya dikelola secara profesional sebagai objek wisata, lokasi Danau Kajang akan bermanfaat menggerakan sektor usaha mikro kecil menengah di wilayah tersebut, sehingga akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian warga setempat.

Contoh pondok wisata Danau Kajang

Kita sudah membuat konsep perencanaan seperti adanya terapung serta fasilitas penunjang lainnya, misalnya perahu, bebek-bebekan, jet sky, sepeda danau supaya setiap wisatawan yang berkunjung semakin betah menikmati suasana di danau. Kemudian didirikan pondok-pondok wisata, lapak-lapak untuk masyarakat berjualan kuliner, penyediaan souvenir khas OKU dan lainnya, tutur suami Kapolres OKU ini.

Baca Juga :   Bendera Raksasa Merah Putih Sukses Dibentangkan di Danau Ranau

Seperti diketahui, lokasi Desa Mandala ini berjarak sekitar 60 kilometer dari ibukota Kabupaten OKU, dengan kondisi jalan yang sudah mulus. Selain itu, Desa Mandala merupakan satu dari beberapa desa yang berada di jalur lintas Provinsi yang menghubungkan Baturaja-Tanjung Raja Ogan Ilir (OI), yang memiliki letak strategis, karena merupakan jalan poros menuju Kota Palembang.

Suasana pembersihkan Danau Kajang

Ditempat yang sama, Kades Mandala Herwanizar menjelaskan, Danau Kajang ini kepunyaan desa, sedangkan tanah di tengah-tengah danau ini kepemilikannya adalah warga desa yang sekarang bermukim di Palembang, namun ia sangat mendukung dan menyetujui lahannya dijadikan tempat wisata, asalkan tujuannya untuk kemakmuran warga desanya.

Kita berterima kasih kepada pak Lamazi, beliaulah yang menjadi inisiator dalam pembukaan dan pembersihan Danau Kajang ini sehingga sudah terlihat seperti sekarang ini. Pemdes juga membentuk BUMDes yang usahanya bergerak di bidang pariwisata, kata Kepala Desa Mandala yang murah senyum ini.

Permainan bebek-bebekan di Danau

Untuk pemanfaatan dalam waktu dekat ini bulan Agustus, Danau Kajang akan kita ramaikan dengan kegiatan hiburan rakyat, bisa panjat pinang di tengah danau, pertandingan pukul bantal dan lain sebagainya. Pemerintahan Desa Mandala memfokuskan kawasan Danau Kajang untuk dijadikan objek wisata. Alasannya, karena lokasi tersebut memiliki panorama indah, dengan perpaduan alamnya yang masih asri serta pemandangan danau yang menakjubkan.

BUMDes sendiri dapat bergerak di berbagai sektor sesuai dengan kebutuhan, peluang dan potensi yang dimiliki desa termasuklah sektor Pariwisata. Tidak hanya fokus pada infrastruktur, tapi pemerintah desa terus berinovasi dan kreatif membaca peluang usaha, sehingga dengan adanya usaha ke depan dapat menjadikan desa lebih mandiri, pungkasnya (yudi)