
BATURAJA,Samudra.News-Di penghujung bulan suci Ramadhan 1446 H, Wakil Bupati OKU, Ir. H. Marjito Bachri menghadiri undangan buka puasa bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel, Pimpinan Daerah Muhammadiyah OKU, Anggota DPRD OKU H. Suharman Abdullah beserta anak anak Panti Asuhan An-Nur Baturaja, Kamis (27/03/2025).
Ketua PDM OKU, Prof. Dr. Ir. Gribaldi, MSi menyatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah ingin berbagi kebahagiaan kepada keluarga besar panti asuhan An-Nur yang terletak di Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur-OKU.
Bulan Ramadan sering kali menjadi momen meningkatnya kepedulian kepada kaum dhuafa, terutama anak yatim piatu. Islam dan ajaran kemanusiaan mengajarkan bahwa menyantuni anak yatim bukan sekadar memberi materi, tetapi memastikan mereka tumbuh dengan martabat dan masa depan yang lebih baik.

Islam menempatkan anak yatim dalam posisi istimewa dan mengajarkan bahwa menyantuni mereka adalah amal saleh yang sangat dianjurkan, bahwa kita semua harus menjaga “Kehormatan dan Hak Anak Yatim”
Dalam hal ini Islam tidak hanya menganjurkan memberi santunan, tetapi lebih dari itu, berupaya memperbaiki kehidupan mereka (anak Yatim Piatu) secara menyeluruh.
Bahwa menyantuni anak yatim bukan sekadar memberi uang atau sembako, melainkan mencakup tanggung jawab pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan mereka.
Sementara itu Wakil Bupati OKU, Ir. H. Marjito Bachri secara pribadi maupun Pemkab OKU sangat mengapresiasi pertemuan silaturahmi di PWM dengan anak yatim piatu yang dilaksanakan tepat 27 hari di bulan Ramadhan 1446 H, ujarnya.

Secara spontan dalam pertemuan silaturahmi tersebut beliau akan memberikan santunan atau tali kasih kepada anak anak panti asuhan An-Nur. Menurutnya, terlepas dari ajaran agama, prinsip kemanusiaan mengajarkan bahwa memberikan santunan kepada anak yatim piatu harus dilakukan dengan penuh penghormatan, tutupnya.
Menjelang berbuka puasa, dilanjutkan dengan ceramah agama dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumatera Selatan yakni H. Ridwan Hayatuddin, SH, MH. Ia mengatakan menyantuni anak yatim piatu merupakan tiket kita menuju ke Surga.
“Memberi santunan kepada anak yatim tidak cukup dengan harta, tetapi harus dengan kelembutan hati dan pendidikan yang baik”.
Ini menegaskan bahwa anak yatim tidak hanya membutuhkan uang, tetapi juga bimbingan moral dan intelektual agar mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri, pungkasnya. (yudi).