Polri Tegaskan Bendera Yang Dibakar “Bendera HTI” Ormas Yang Telah Dilarang Undang-Undang

oleh -212 Dilihat
Sekda, Kapolres, Dandim dalam seminar FPK

BATURAJA OKU-Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) periode 2017-2020, melaksanakan seminar dengan tema “Meningkatkan Kewaspadaan Generasi Milenial Terhadap Bahaya Laten Komunis, Guna Menguatkan Kesatuan dan Persatuan Bangsa”. Dihadiri Bupati OKU yang diwakili Sekda OKU Dr H. Achmad Tarmizi, Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari, Dandim 0304/OKU Letkol Arm Agung Widodo, Kaban Kesbangpol OKU Taufiq, Tokoh Masyarakat, Ormas, Mahasiswa, Pelajar dan FPK Kecamatan se-OKU. Acara tersebut bertempat di Gedung SKB Kota Baturaja, Kamis (25/10).

Bupati OKU H Kuryana Azis yang diwakili Sekda Dr H. Achmad Tarmizi, dalam sambutannya menyampaikan harapan kepada generasi muda saat ini, diusia 73 tahun kemerdekaan RI masih setia kepada NKRI. Terkait adanya berita di media sosial dan media lainnya tentang pembakaran Bendera Tauhid oleh oknum tertentu. H. Achmad Tarmizi berharap agar supaya masyarakat di Kabupaten OKU tidak ikut terpengaruh dan kita percayakan kepada pihak penegak hukum yang menanganinya, ujarnya.

Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari

Dalam seminar menghadirkan tiga nara sumber :Pertama Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari menyatakan, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi energi positif untuk bisa menjadi harmoni dalam warna kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Kapolres  menghimbau kepada semua yang hadir agar tidak mudah terprovokasi terhadap isu hoak,  termasuk isu di Garut  tentang pembakaran bendera HTI yang dilakukan secara spontan. Kapolres OKU menekankan kembali bahwa yang dibakar tersebut adalah Bendera HTI yang merupakan Ormas yang dilarang Undang-Undang RI.

Kapolres mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang kaya raya dan penuh dengan keindahannya dan berbagai Suku bangsa, Ras, Budaya dan Agama yang merupakan ciri kebhineka tunggal ikaan walupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Kenapa kita harus ragu untuk mencintai dan membesarkan bangsa Indonesia, kenapa kita mau terprovokasi dengan berbagai isu SARA yang justru menyebabkan kehancuran bangsa,  banyak kekayaan bangsa kita yang telah dicuri oleh pihak luar, utamanya kekayaan di darat dan laut, semua itu lantaran kurang pedulinya kita terhadap semua yang telah ada.

Baca Juga :   DIRSAMAPTA POLDA: Peralatan Dalmas, Tameng, Tongkat & Peralatan Lainnya Harus Standby
Poto bersama para nara sumber

Kekisruhan justru menghambat kita berkembang dalam membangun bangsa, kalau kita solid maka bangsa Indonesia akan kuat dan jaya. Harus kita sadari bersama justru banyak isu-isu yang diciptakan oleh pihak luar yang sengaja memecah belah bangsa sehingga kita lupa untuk mengurus kemajuan bangsa karena sibuk dengan hal-hal yang bersifat mengacau yang berujung terjadinya konflik sosial, jelas Kapolres.

Kapolres sangat kagum dengan Kabupaten OKU yang damai dan kondusif, Kabupaten OKU ini 98 persen mayoritas beragama Islam, sisanya beragama lain, namun umat Islam di OKU mampu melindungi dan menjaga umat beragama lain yang minoritas sehingga sampai saat ini dapat terjaga keamanan dan kerukunan hidup beragama di Bumi Sebimbing Sekundang ini, mari kita pertahankan dan jangan mau terprovokasi agar kita tetap dapat bersama sama membangun OKU dengan damai dan aman, tandas Kapolres OKU

Poto Narasumber dengan peserta

Disamping itu Kapolres OKU mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama sama menjaga agar paham radikalisme tidak berkembang di OKU, demikian pula dengan pencegahan terhadap Narkoba yang merupakan salah satu ancaman yang dapat menghancurkan generasi melenial.

Narasumber kedua, Dandim 0403/OKU Letkol Arm Agung Widodo serta nara sumber ketiga Kaban Kesbangpol OKU Taufiq, sama sama mengingatkan kembali kepada warga Kabupaten OKU untuk tidak terprovokasi dan tidak untuk coba-coba atau ikut-ikutan dengan kegiatan yang bersifat radikal karena hal tersebut justru akan merugikan diri sendiri, keluarga dan juga bangsa Indonesia yang kita cintai.

Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan Aptrama Dedy SH, didampingi Wakil Ketua Umi Rahmawati yang menyampaikan rasa syukur atas sukses terselenggaranya kegiatan tersebut. Komunisme adalah musuh NKRI, dan sekarang ini ada gejala dibanyak tempat akan muncul kembali dengan bentuknya yang baru, maka masyarakat harus bisa menilai, menelaah dan berhati-hati serta waspada pada setiap penyebaran informasi. Baik secara media sosial maupun media lainnya, sebab dalam iklim informasi yang serba terbuka ini, rakyat harus cerdas dan cermat. Pungkasnya (yudi)