Kemensos RI Kirim Pendamping Sosial OKU, Zusmiana Keluar Negeri untuk Studi Banding

oleh -286 Dilihat
Zusmiana bersama Sekda dan Kadinsos

BATURAJA OKU-Sesuai dengan surat dari Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Nomor : 850/LJS.JSK/LT.03/6/2019 Tanggal 12 Juni 2019 Perihal : Studi Banding Ke Philipine’s Pantawid Pamilya Pilipino yang ditandatangani Direktur Jaminan Sosial Keluarga Nur Pujianto dan diterima Kepala Dinas Sosial Pemkab OKU H. Syaiful Kamal, SPM, MEpid, Kamis (13/06).

Surat dari Kemensos RI

Sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Sosial OKU Syaiful Kamal, menjelaskan, bahwa salah satu dari sepuluh nama yang akan diberangkatkan ke Philipina adalah Zusmiana yang saat ini menjadi Pendamping Sosial Kabupaten OKU. Kadinsos menambahkan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden melalui Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita untuk melakukan seleksi kepada pendamping PKH di seluruh Indonesia. Alhamdulillah untuk Provinsi Sumsel terpilih Zusmiana dari OKU bersama Eferi Alfiansyah dari Kota Pagar Alam.

Dilanjutkan Kadinsos Syaiful Kamal, Direktorat Jaminan Sosial Keluarga bekerja sama dengan Bank Dunia telah memutuskan dan menetapkan Zusmiana SDM Pelaksana PKH yang akan dikirim ke Philipina untuk mengikuti Studi Banding pada tanggal 08 sampai dengan 12 Juli 2019 bersama sembilan orang lainnya diantaranya Ahmad Zainudin TA Perencanaan Kebutuhan Bantuan Sosial, Djoko Susilo TA Manajemen Data Kepesertaan, Ivo Nilasari  Koordinator Regianal Sumatera.

Elisa Yuniati Koordinator Wilayah Provinsi Bengkulu, Eferi Alfansyah Koordinator Kota Pagaralam, Raden Dika Permatadiharja Pekerja Sosial Sepervisor Kota Bekasi, Retno Eka Rinjani Administrator Pangkalan Data Kabupaten Wonogiri, Fatimatul Aulia Pendamping Sosial Kabupaten Tabalong, Muhammad Erwin Dianto Pendamping Sosial Kabupaten Aceh Tengah.

Sekda bersama Zusmiana dan Dinsos OKU

Syaiful menjelaskan, seleksi terhadap pendamping berprestasi memang telah dimulai tahun ini. Alhamdulillah setiap provinsi akan diwakili satu pendamping yang terbaik. Jumlah pendamping di Indonesia ada 36.000. Mereka inilah yang berhak diseleksi ditiap daerah. Ini dilakukan agar para pendamping PKH memiliki pandangan luas terkait pembangunan di negara maju. Sehingga bisa mengambil langkah lebih dalam pengentasan kemiskinan, ujarnya.

Baca Juga :   Tambang Batubara Bisa Timbulkan Dampak Lingkungan dan Sosial di Batumarta

Ditempat yang berbeda, Sekda OKU Dr. Drs. H. Achmad Tarmizi, SE, MT, MSi, MH menambahkan, peran pendamping sangat vital untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada KPM PKH agar dapat mandiri secara cepat guna memberikan ruang kepada keluarga miskin lainnya untuk mendapatkan bantuan PKH. Disamping itu tegaskan pentingnya peran pendamping dalam kesuksesan penyelenggaraan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Zusmiana bersama Sekda dan Dinsos OKU

Dinas Sosial Pemkab OKU tahun 2018 memperoleh pengakuan terbaik se Indonesia dalam hal pemberian PKH ke masyarakat. Merujuk pada survei yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2018, angka kemiskinan di Indonesia kembali turun dari 9.82 persen ke 9.66 persen, sedangkan ketimpangan (gini ratio) turun menjadi 0.389 persen. Survei serupa kembali dilakukan BPS pada bulan Maret 2019. Perlu diketahui penurunan angka kemiskinan dan gini ratio karena kontribusi dari kerja keras para SDM PKH dan BPNT, ujar Sekda OKU.

Pemerintah saat ini berkomitmen membangun sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran. Guna mendukung upaya tersebut, salah satunya mengirim pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) keluar negeri untuk melakukan Studi Banding atau melanjutkan pendidikan. Bisa sekolah, maksudnya melanjutkan sekolah, bisa training, bisa melihat dan membandingkan negara lain contohnya Dinsos dengan PKH nya bisa mengirim Pendamping Sosialnya ke Philipina.

Begitupun baru-baru ini, ada pegawai Dinas Perhubungan Pemkab OKU yang mengambil Strata 2 Ke Rusia yakni saudara Dio Rezza Baskara. Sekda OKU menekankan, pendamping PKH dibawah naungan Dinas Sosial harus memiliki semangat yang sama membangun bangsa Indonesia. Semangat yang dimaksud yakni meningkatkan kualitas diri guna mengoptimalkan program PKH, demi mengentaskan kemiskinan yang ada saat ini. Pungkasnya (yudi/ade)

Baca Juga :   Kejaksaan Negeri OKU Musnahkan Barang Bukti Hasil Kejahatan