PALEMBANG-Ditengah kesibukannya menjalani serangkaian turnamen BWF World Tour 2019, sejumlah atlet Bulutangkis nasional masih menyempatkan diri untuk memenuhi undangan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol. Drs. Firli Bahuri, MSi.
Firli mengajak sejumlah atlet nasional untuk menjalani sebuah pertandingan eksibisi di Gedung Olahraga Bulutangkis Dempo, Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Jum’at (4/10/2019).
Beberapa atlet nasional yang hadir diantaranya Tantowi Ahmad, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, termasuk pula pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.
Selain itu, ada juga mantan pebulutangkis nasional yang sudah tidak aktif lagi bermain, seperti Hariyanto Arbi, Taufik Hidayat, Liliyana Natsir dan Manuputty Bellaetrix.
Dalam pertandingan eksibisi ini, ganda putra nomor dua dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tidak tampil berpasangan di laga perdananya.
Keduanya bahkan menjadi lawan. Ahsan berpasangan dengan Firli. Sementara Hendra berpasangan dengan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.
Meski hanya bertajuk laga eksibisi, namun penampilan The Daddies, julukan Hendra/Ahsan, sebagai lawan sukses menyajikan pertandingan yang mengibur. Laga yang hanya berlangsung satu set ini pun dimenangkan Ahsan/Firli dengan skor ketat 21-19.
Firli secara pribadi mengundang atlet nasional yang sudah miliki prestasi mendunia ini untuk memancing rasa kecintaan warga Sumatera Selatan terhadap Bulutangkis, terutama anak-anak muda, putra kelahiran OKU ini.
Apalagi Ahsan kan putra daerah, kebetulan asli Palembang. Ada juga Deby Sutanto yang berasal dari sini. Mereka sudah mengharumkan nama daerah dan Indonesia di kancah dunia. Kita ingin ada generasi penerus dari Sumsel, jelasnya.
Menurut Firli, untuk dapat melahirkan the next Ahsan dan Deby Susanto di Sumatera Selatan, memang butuh kerja keras dari seluruh element terkait, termasuk pemerintah daerah.
Firli berharap akan ada atlet Bulutangkis asal Bumi Sriwijaya lainnya yang mengukir prestasi mendunia seperti Ahsan dan Deby Susanto. Bulutangkis ini olahraga andalan Indonesia. Harus terus berprestasi, terutama dari putra daerah Sumsel, ujarnya.
Sementara Ahsan, berharap ada atlet dari Sumatera Selatan yang bisa mengikuti jejak karirnya. Bahkan dia memiliki harapan tinggi agar ada yang mampu melebihi prestasinya.
Tentu butuh kerja keras dan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Selain itu turnamennya juga harus lebih kompetitif, lebih berani bersaing. Karena untuk mencapai level tertinggi, tetap kiblatnya di Jawa. Berkompetisi disana, jelas pebulutangkis kelahiran Palembang, (7/9/1987), pungkasnya (int).