Irjen Pol Drs. Firli, MSi, Putra OKU Dipercaya Menjadi Kapolda Sumsel

oleh -361 Dilihat
Putra terbaik OKU Firli saat Bintang Satu

JAKARTA-Khabar baik dari Mabes Polri, satu lagi putra daerah asal Bumi Sriwijaya tepatnya di Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten OKU, Provinsi Sumsel, Irjen Pol Drs. Firli, MSi yang lahir tanggal 08 November 1963, lulusan Akpol tahun 1990 sebelumnya menjabat Direktur Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kini tak lagi dijabat olehnya. Firli ditarik kembali ke institusi asalnya yakni Polri, Jum’at (21/06).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Irjen Pol Drs. Firli, MSi ditarik kembali dari KPK, karena dibutuhkan untuk menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) menggantikan posisi Irjen Pol Zulkarnain Adinegara selaku Kapolda Sumsel yang lama. Zulkarnain sendiri dimutasi menjadi Kakorpolairud Baharkam Polri.

Sementara Kakorpolairud Baharkam Polri terdahulu yakni Irjen Pol Muhamad Chairul Noor Alamsyah kini menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Polair Baharkam Polri. Kembalinya Irjen Pol Drs. Firli, MSi ke Korps Bhayangkara tertuang dalam surat telegram bernomor ST 1590/VI/KEP./2019 tertanggal 20 Juni 2019. Dalam surat telegram itu, diketahui Firli menggantikan posisi Irjen Pol Zulkarnain Adinegara selaku Kapolda Sumsel.

Irjen Pol Firli, MSi bersama Sofian Saleh

Mutasi ini disebut Dedi sebagai kewajaran sebagai penyegaran di institusinya yakni tour of duty. Namun hal tersebut juga dilakukan demi meningkatkan kinerja Polri. Kalau yang lain promosi, tour of duty and area, serta dalam rangka penyegaran guna meningkatkan kinerja organisasi, jelas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut.

Sebelum di KPK, Irjen Pol Drs. Firli, MSi bertugas sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, Firli pernah turut andil dalam mengungkapkan beberapa kasus. Diantaranya yaitu kasus mafia pajak dengan tersangka Gayus Tambunan yang saat itu dirinya masih berpangkat AKBP dan tergabung dalam tim independen Polri.

Baca Juga :   OKU Siap Menjadi Kabupaten Layak Anak di Tahun 2020
Irjen Pol Drs. Firli, MSi

Selain itu, kala menjabat sebagai Kapolda NTB, dia juga menyelesaikan kasus dugaan korupsi perekrutan CPNS K2 yang menyeret Bupati Dompu. Selain itu, sepak terjang Firli dalam dunia pemerintahan pun terbilang cukup panjang. Sosok Jenderal bintang dua Polri ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1990. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997 dan Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) tahun 2004.

Pada tahun 2001, pria kelahiran 7 November 1963 ini menjabat Kapolres Persiapan Lampung Timur. Empat tahun kemudian karirnya terus berlanjut seiring dengan ditariknya dia ke Polda Metro Jaya untuk menjadi Kasat III Ditreskrimum pada 2005-2006. Tak sampai disitu, perwira yang berpengalaman di bidang reserse ini juga pernah menduduki posisi Kapolres di Kebumen dan Brebes Jawa Tengah.

Saat Irjrn Pol Firli pulang kampung Idul Fitri

Kinerja yang baik membuat Firli dipercaya menjadi Wakapolres Metro Jakarta Pusat di tahun 2009. Belum genap satu tahun menjabat, Firli akhirnya didapuk menjadi Asisten Sekretaris Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah satu tahun, tepat di 2011 Firli memutuskan keluar dari istana dan kembali ke dunia kepolisian. Posisi yang diembannya saat itu menjadi Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.

Selanjutnya pada 2012, Firli diminta untuk menjadi ajudan Wakil Presiden RI yang saat itu sedang diduduki oleh Boediono. Dengan pangkat Komisaris Besar, Firli berhasil menjabat sebagai Wakapolda Banten di tahun 2014 dan menggantikan Brigjen Pol Umar Septono untuk menjadi kapolda NTB di tahun 2017.

Ditempat yang berbeda, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi membenarkan adanya Surat Telegram dari Kapolri yang merotasi perwira tinggi dan menengah. Menurutnya rotasi dan mutasi ditubuh Polri merupakan hal yang wajar dan lumrah untuk penyegaran dan pembinaan karir dari anggota. Untuk Sertijab paling lambat dilakukan dua minggu setelah ST dikeluarkan, pungkasnya (int/yudi).