BATURAJA OKU-Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), H Kuryana Azis membuka secara resmi pertandingan Open Tournament Wushu Junior & Senior 2018 yang diikuti 6 Provinsi dengan atlet sebanyak 315 orang. Acara tersebut ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati OKU didampingi Ketua Cabang Wushu Sumsel Ahmad Yani, Dandim 0403/OKU Letkol Arm Agung Widodo, Kadispora Pemkab OKU H Topan Indra Fauzi, Ketua Koni OKU Edy Jaya Saleh dan undangan lainnya. Bertempat di GOR Baturaja OKU, Sabtu (08/12).
Ketua panitia kejuaraan Wushu, H Topan Indra Fauzi yang sehari-harinya menjabat sebagai Kadispora Pemkab OKU dilaksanakan pada 08-11 Desember 2018 di GOR Baturaja OKU, peserta merupakan para atlet terpilih junior dan senior dari 6 Provinsi yakni (Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan), atlit berjumlah 315 orang. Dengan rincian 249 atlet dan 66 ofisial. Para juara akan mendapat Tropy dari Gubernur Sumsel dan Tropy dari Bupati OKU serta uang pembinaan, kata Kadispora.
Ditambahkan oleh ketua panitia Topan, kejuaraan Wushu berskala nasional ini, diadakan dengan tujuan untuk menjaring atlet junior yang mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia yang akan diselenggarakan di Bali dalam waktu dekat. Dirinya pun berharap supaya para atlet dapat mempersiapkan diri masing-masing, baik secara fisik maupun mental, sebab justru yang paling siaplah yang nantinya keluar sebagai pemenang, ujarnya.
Sementara itu Bupati OKU H Kuryana Azis, berharap pertandingan dapat berjalan dengan baik, dan semua atlet dapat menunjukkan prestasi masing-masing. Melalui event ini, diharapkan hasilnya dapat menjadi acuan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kejuaraan dunia lainnya. Ia menyampaikan ada atlet Wushu yang berprestasi dari OKU yang akan mengikuti kejuaran dunia di Bali yang akan datang, itu merupakan suatu kebanggan bagi Pemkab OKU, katanya.
Bupati mengapresiasi Kabupaten OKU menjadi tuan rumah, dan ini pertama kali kejuaraan Oven Tournament Wushu dilaksanakan di Kota Baturaja OKU, suatu kebanggaan dan harapan seluruh daerah berani dan menjadi penyelenggara. Kejuaraan kalender tetap PB Wushu ini menjadi ajang evaluasi atlet dan penjaringan atlet junior jadi pelapis atlet senior serta sedapat mungkin bisa menggantikan atlit berprestasi dunia seperti Lindswell Kwok yang baru-baru ini menjadi mualaf dengan nama Siti Aisyah, kata Kuryana Azis dalam sambutannya.
Sebagai tuan rumah harus sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Sebagaimana ditargetkan, Wushu cabang olahraga andalan untuk memperoleh medali. Tampilkan dengan maksimal dan sportivitas yang tinggi, penuh tanggung jawab berdasarkan peraturan dan junjung tinggi fair play dalam bertanding. Dari pantauan pembukaan dimeriahkan dengan tarian khas Sumatera Selatan, Drumband pelajar SDN 11 OKU.
Usai pembukaan, Ketua PB Wushu Sumatera Selatan, Ahmad Yani dan mantan atlet Wushu dari OKI sekaligus pelatih Yasir Arafat mengatakan, untuk memajukan olahraga Wushu masih banyak kendala yang harus dihadapi, terutama masalah sarana yang ada belum memadai. Contohnya, matras untuk pertandingan ini saja kita datangkan dari Palembang.
Seharusnya, kalau cabang olahraga Wushu ingin berprastasi perlu ada bapak angkat yang peduli dengan cabor tersebut, kemudian Pemkab harus peduli. Diusahakan pemimpin cabor jangan diambil dari birokrasi. Kemudian, para atlit jangan dijanjikan berupa bonus uang, tapi alangkah bijaksananya kalau atlet berprestasi dijanjikan berupa SK pengangkatan menjadi ASN, pegawai BUMN dan BUMD. Pungkasnya. (yudi)