Bupati OKU : Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

oleh -284 Dilihat
Ketua PWI berikan cendramata ke Bupati OKU

BATURAJA OKU-Jurnalis menjadi garda terdepan dalam penggunaan bahasa Negara (Bahasa Indonesia-red). Bahasa yang ditulis secara salah atau tidak sesuai kaidah, itu akan mempengaruhi pemahaman/pengetahuan pembaca ketika membaca surat kabar ataupun media massa.

Demikian disampaikan Kepala Balai Bahasa Sumatera Selatan, Firman Susilo, usai pembukaan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Media Massa  se-Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu (4/9).

Inilah, kata Firman, yang mendorong pihaknya memfasilitasi para wartawan atau jurnalis untuk menerapkan kaidah bahasa Indonesia dalam rangka pengutamaan bahasa negara di media. Agar, yang disampaikan, itu membantu para siswa dan para guru dalam memahami kaidah kebahasaan khususnya bahasa Indonesia.

Sambutan Bupati OKU, Drs. H. Kuryana Azis
Kepala Balai Bahasa Indonesia, Firman Susilo

Karena ketika guru atau siswa melihat yang salah dan itu dianggap benar, artinya akan beresiko pada nilai/ kompetensi atau pada isi dalam penguasaan bahasa Indonesia. Dilihat benar padahal salah, jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya juga menyayangkan banyak orang-orang tua, yang kerap berbahasa asing kepada anak-anaknya. Karena mereka menganggap, kalau anaknya pandai berbahasa asing, mungkin hidupnya akan mapan atau apa. Padahal tidak seperti itu, ujarnya.

Sebagai warga negara yang baik, tentu kita harus memiliki sikap positif terhadap bahasa sendiri. Dan sudah seharusnya kita mengutamakan bahasa ini dalam seharian kita, bahkan orang asing pun banyak belajar bahasa Indonesia, bahkan di luar negeri diajarkan bahasa Indonesia.

Bupati OKU bersama Muspida OKU

Dalam hal lain, sambungnya, kita juga banyak latah dalam penggunaan istilah. Seperti halnya penggunaan istilah “Car Free Day”. “Nah itu kan bahasa asing. Padahal kita lakukan di OKU. Apa salahnya kalau kita tulis “Kawasan Bebas Kendaraan”. Kan itu lebih enak, selorohnya.

Pengutamaan dalam penggunaan Bahasa Indonesia itu merupakan pengejawantahan dari butir ketiga “Sumpah Pemuda”. Artinya kita tidak anti bahasa asing. Kita juga ingin rakyat Indonesia menguasai sebanyak-banyaknya bahasa asing dalam rangka hubungan dengan pihak luar. Biar kita tidak dibodohi.

Baca Juga :   Bupati OKU Resmi Membuka Turnamen Futsal HUT ATR/BPN ke-58

Kaitannya itu, ada tiga pilar yang dibangun oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Yakni, mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing.

“Tapi yang paling penting kita mengutamakan bahasa negara. Di samping itu kita melestarikan bahasa daerah yang ada. Jangan sampai pula, bahasa daerah yang ada, hilang juga oleh bahasa Indonesia atau mungkin juga oleh Bahasa Asing,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Balai Bahasa Sumatera Selatan. Apalagi, ini pertama kali diselenggarakan di OKU. Dirinya pun menyadari, masih banyak salah atau keliru dalam penggunaan Bahasa Indonesia.

Oleh karenanya, kedepan mungkin Pemkab OKU akan turut mengajak kerjasama, dalam rangka menyamakan persepsi bahwa bahasa Indonesia itu adalah bahasa kebesaran dan bahasa persatuan dan paling bagus.

Bupati OKU menyampaikan media merupakan sarana menyampaikan informasi yang tentu menggunakan Bahasa Indonesia. Untuk itu, menurutnya, pelaksanaan penyuluhan Bahasa Indonesia menjadi hal yang penting, “Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa”.

Peserta dan undangan penyuluhan bahasa
Sambutan Ketua PWI OKU, Purwadi Rozali

Kami mengucapkan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Sumsel dan PWI OKU yang telah menyelenggarakan penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Media Massa serta juga kepada narasumber yang telah bersedia memberikan pembekalan direncanakan selama 4 hari.

Bupati OKU berharap agar insan media dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan serius sehingga dapat memberikan manfaat dan bisa diterapkan dalam praktik jurnalistik dan keseharian selaku wartawan.

“Kita dalam negeri ini harus menggunakan bahasa kita sendiri. Jangan selalu bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Mentang-mentang bisa bahasa Inggris, banggalah itu. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutur Kuryana Azis.

Baca Juga :   BUPATI OKU TERIMA DUA PENGHARGAAN SAAT MENGHADIRI MUSRENBANG PROVINSI

Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia untuk Media Massa ini dibuka Bupati Drs. H. Kuryana Aziz. Turut hadir Dandim 0403/OKU, Letkol Arm. Agung Widodo, Kapolres OKU diwakili Kabag Humas, AKP Rahmad Aji, Plt Ass 1, Priyatno Darmadi, Kepala Operasional Pabrik PT Semen Baturaja (Persero), Tbk, para OPD, Kabag dilingkungan Pemkab OKU. (win/pur/yd)