DLH OKU Bersihkan Tumpukan Sampah Liar Dengan Alat Berat

oleh -238 Dilihat
Alat berat milik DLH sedang bekerja

BATURAJA OKU-Untuk mempertahankan piala Adipura di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan merespon masukan dari masyarakat serta menjawab berbagai pemberitaan di media online maupun cetak, terkait banyaknya sampah yang ada di kawasan Jalan Cor Beton, Jembatan Ogan IV, Jalan Desa Laya dan tempat-tempat pembuangan sampah liar yang ada di seputaran kota Baturaja, sebagaimana dilaksanakan pada hari Jum’at (02/11).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLH) OKU, Slamat Riyadi beserta staf langsung melakukan pembersihan dengan menerjunkan alat beratnya. Sekaligus mengajak warga masyarakat untuk mencintai lingkungan bersih. Dalam membersihkan tumpukan sampah liar tersebut, DLH OKU membawa serta Bechoeloader dan Escavator untuk menyikat tumpukan sampah liar dipinggir jalan yang ada di Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Baturaja Barat.

Petugas DLH OKU sedang bersihkan sampah

Melihat rendahnya kesadaran warga masyarakat disekitar wilayah tersebut di atas untuk menciptakan lingkungan bersih dari tumpukan sampah liar, Slamat Riyadi mengatakan, ia tidak jemu-jemunya mensosialisasikan ke masyarakat dan selalu berupaya keras untuk bersihkan titik-titik rawan dari tumpukan sampah liar seperti ini, Untuk diketahui pada waktu Jum’at bersih yang dilaksanakan di Desa Laya Kecamatan Baturaja Barat, Bupati OKU mengintruksikan kepada Kades Laya untuk segera membuat pagar pengaman dilokasi TPS liar tersebut.

Dikatakannya, Kami siap menurunkan peralatan berat untuk tuntaskan titik-titik tumpukan sampah liar, sehingga warga dapat saling menjaga dan saling bekerjasama agar lingkungan mereka tetap bersih jauh dari sampah liar, karena sampah liar ini musuh kita bersama, sumber segala penyakit. Untuk itu DLH OKU setiap kali membersihkan sampah, selalu menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Sampah liar setelah dibersihkan

Menyadarkan masyarakat untuk tertib membuang sampah pada tempatnya, butuh kesadaran sendiri, karena banyaknya tumpukan sampah seperti ini, sehingga jadi sumber penyakit yang harus kita hindari. Sadarilah salah satu penyebab penyakit yang datang ialah dari lingkungan yang tidak bersih. DLH menginformasikan kepada masyarakat, kalau mau membuang sampah sisa acara sedekahan, membongkar bangunan, menebang pohon dan lainnya. Silahkan membawanya ke TPA Simpang Kandis “tidak dipungut biaya” dan jangan dibuang dipinggiran jalan, ujarnya.

Baca Juga :   AHY: Demokrat Menolak Wacana Sistem Pemilu Tertutup Proporsional

Kesadaran masyarakat inilah yang selalu saya harapkan bukti mendukung program Bupati OKU H Kuryana Azis yang setiap hari Jum’at selalu mengadakan “Jum’at Bersih”. Setiap kali melakukan Jum’at bersih Bupati menitipkan pesan dan mengharapkan kepada Camat, Lurah/Kades untuk membersihkan daerahnya dari tumpukan sampah liar, karena kita tahu sumber penyakit yang datang itu adalah dari lingkungan yang tidak bersih.

Setelah dibersihkan oleh DLH OKU

Tim kebersihan diturunkan untuk menyapu dan membersihkan sampah di kawasan tersebut di atas secara maraton, dan langsung turun ke lokasi dimana ada tumpukan sampah liar. Kendala penataan kebersihan di kawasan tersebut terkendala dengan kurangnya sarana dan prasarana yang kami miliki. Sebagai kota skala kecil peraih pertama Adipura, DLH OKU sangat membutuhkan peralatan seperti Bechoeloader dan Escavator untuk membantu kelancaran tugas untuk penimbunan sampah di TPA.

Jadi alat berat tersebut dikeluarkan jika sangat terpaksa saja, karena Bechoeloader seharusnya diangkut dengan Tronton sedangkan DLH tidak memilikinya. Bila terlalu sering dirolling/dijalankan bisa rusak padahal alat berat yang dimiliki oleh Pemkab OKU hanya ada 2 buah yang bisa beroperasi (Satu Bechoeloader dibeli melalui APBD tahun 2015 dan satu Escavator bantuan dari Kementerian PU PR, Pungkasnya (yudi)