BMKG: Hujan Ekstrem 30 Tahun Terakhir, Kota Palembang Dikepung Banjir

oleh -234 Dilihat
Banjir dimana mana kota Palembang

PALEMBANG,Samudra.News-Curah hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Palembang, Sumatera Selatan sejak Rabu (5/10/2022) sore membuat hampir seluruh sudut kota Palembang mengalami banjir.

Hal ini juga disebabkan meluapnya Sungai Musi, bahkan hingga saat ini luapan air masih menggenangi beberapa ruas jalan hingga menimbulkan kemacetan karena banyaknya kendaraan yang mogok lantaran kemasukan air.

Pantauan di lapangan, ruas titik banjir tersebut berada di Kawasan Jalan R Soekamto, Sekip Bendung dan Seduduk Putih.

Di lokasi tersebut, air masih menggenangi jalan sekitar 20 sentimeter, sehingga banyak kendaraan yang ekstra waspada ketika melewati kawasan tersebut. BMKG peringatkan waspada cuaca ekstrem hingga 9 Oktober.

Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, curah hujan yang tinggi itu merupakan kejadian langka yang dialami selama 30 tahun terakhir. Berdasarkan catatan mereka, curah hujan ekstrem terakhir kali terjadi pada 6 Oktober 1980 lalu.

Hujan deras yang mengguyur Palembang sejak Rabu sore hingga malam hari yang terakumulasi pada Kamis pagi mencapai 188,7 mm. Ini curah hujan tertinggi yang kedua tercatat.

Sementara hujan tertinggi pertama sebesar 137 mm yang terjadi pada 6 Oktober 1980, kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis, dalam keterangan tertulis yang diterima  media, Kamis (6/10/2022).

Dijelaskannya, potensi terjadinya hujan ekstrem ini telah mereka peringatkan sejak satu bulan lalu.

Penyebab curah hujan tersebut dikarenakan masih menguatnya La Nina dan IOD negatif yang mendorong peningkatan curah hujan selama musim hujan yang berlangsung pada 2022 sampai 2023.

Fenomena cuaca skala sinoptik dan lokal merupakan faktor-faktor pendorong terjadinya hujan ekstrem tersebut. Secara umum Sumatera Selatan telah berada pada periode musim hujan dengan prakiraan sifat hujannya sebagian besar di atas normal. Artinya selama musim hujan 2022 dan 2023 curah hujannya akan berada di atas rata-rata, jelasnya.

Baca Juga :   Tujuh Sekolah di OKU Timur Dapat Penghargaan Adiwiyata

Dengan meningkatnya curah hujan di wilayah Palembang dan Sumatera Selatan potensi bencana hidrometeorologi tak dapat dihindarkan. Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang berada di kawasan bencana untuk waspada.

Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Untuk kewaspadaan perlu terus ditingkatkan dengan terus memantau peringatan dini BMKG dan himbauan dan pemerintah setempat,imbuhnya (wis-per).